Apakah anda ingin tahu simak artikel berikut ini !
1. Pastikan ragi masih aktif
Ragi, apapun jenisnya, bisa cepat mati jika tak disimpan dengan baik. Oleh karena itu, cek dulu keaktifan ragi dengan air hangat. Siapkan air hangat secukupnya pada gelas kecil, lalu taburkan ragi (sesuai resep) ke dalamnya. Aduk hingga larut dan diamkan beberapa saat. Tanda ragi yang aktif adalah munculnya gelembung-gelembung udara di permukaan larutan tersebut.
2. Jaga kehangatan adonan roti atau kue
Ingat, ragi akan bekerja secara efektif dalam suhu hangat. Bukan panas atau dingin, tapi hangat dalam suhu ruang. Setelah ragi masuk dan adonan kemudian diuleni hingga kalis, tungu si adonan mengembang dalam proses proofing. Tutupi mangkuk berisi adonan dengan kain atau plastic wrap. Supaya lebih cepat ngembang, letakkan pada tempat terhangat di dapur anda. Bisa di dekat kompor yang menyala (jangan terlalu dekat, ya) atau dalam oven mati tapi masih bersuhu hangat.
3. Kurangi penggunaan mentega, telur, garam, dan susu cair dalam resep
Bagi anda yang sudah terbiasa modifikasi resep, bisa coba kurangi takaran mentega, telur, garam, dan susu cair dalam adonan. Ternyata, ragi akan bekerja lebih lambat bila takaran keempat bahan tadi terlalu mendominasi adonan. Anda bisa mengakali mentega dengan margarin atau jenis lemak nabati lain, sedangkan susu cair bisa diakali dengan susu bubuk. Bila tetap ingin pakai garam agar lebih gurih, tambahkan sedikit saja sebelum adonan diuleni.
4. Jangan biarkan adonan mengembang terlalu lama
Ingat, ada dua kali tahap proofing adonan. Proofing pertama untuk membuktikan aktivasi ragi, sedangkan proofing kedua untuk membentuk adonan roti sesuai keinginan. Pastikan anda memperhatikan proses ini sesuai waktu yang disebutkan resep. Biasanya memakan waktu maksimal satu jam untuk roti atau kue ukuran sedang. Kalaupun anda sengaja lebihkan, paling tidak hanya 5-10 menit saja. Sebab jika dibiarkan lama mengembang, adonan ini akan bisa tiba- tiba kempis karena ragi telah mati. Bila dipanggang, hasil adonan ini akan jadi keras dan bantat.
5. Simpan ragi secara tepat
Ragi adalah bahan pengembang yang “hidup”, jadi cara penyimpanannya pun harus tepat agar tahan lama.
1. Pastikan ragi masih aktif
Ragi, apapun jenisnya, bisa cepat mati jika tak disimpan dengan baik. Oleh karena itu, cek dulu keaktifan ragi dengan air hangat. Siapkan air hangat secukupnya pada gelas kecil, lalu taburkan ragi (sesuai resep) ke dalamnya. Aduk hingga larut dan diamkan beberapa saat. Tanda ragi yang aktif adalah munculnya gelembung-gelembung udara di permukaan larutan tersebut.
2. Jaga kehangatan adonan roti atau kue
Ingat, ragi akan bekerja secara efektif dalam suhu hangat. Bukan panas atau dingin, tapi hangat dalam suhu ruang. Setelah ragi masuk dan adonan kemudian diuleni hingga kalis, tungu si adonan mengembang dalam proses proofing. Tutupi mangkuk berisi adonan dengan kain atau plastic wrap. Supaya lebih cepat ngembang, letakkan pada tempat terhangat di dapur anda. Bisa di dekat kompor yang menyala (jangan terlalu dekat, ya) atau dalam oven mati tapi masih bersuhu hangat.
3. Kurangi penggunaan mentega, telur, garam, dan susu cair dalam resep
Bagi anda yang sudah terbiasa modifikasi resep, bisa coba kurangi takaran mentega, telur, garam, dan susu cair dalam adonan. Ternyata, ragi akan bekerja lebih lambat bila takaran keempat bahan tadi terlalu mendominasi adonan. Anda bisa mengakali mentega dengan margarin atau jenis lemak nabati lain, sedangkan susu cair bisa diakali dengan susu bubuk. Bila tetap ingin pakai garam agar lebih gurih, tambahkan sedikit saja sebelum adonan diuleni.
4. Jangan biarkan adonan mengembang terlalu lama
Ingat, ada dua kali tahap proofing adonan. Proofing pertama untuk membuktikan aktivasi ragi, sedangkan proofing kedua untuk membentuk adonan roti sesuai keinginan. Pastikan anda memperhatikan proses ini sesuai waktu yang disebutkan resep. Biasanya memakan waktu maksimal satu jam untuk roti atau kue ukuran sedang. Kalaupun anda sengaja lebihkan, paling tidak hanya 5-10 menit saja. Sebab jika dibiarkan lama mengembang, adonan ini akan bisa tiba- tiba kempis karena ragi telah mati. Bila dipanggang, hasil adonan ini akan jadi keras dan bantat.
5. Simpan ragi secara tepat
Ragi adalah bahan pengembang yang “hidup”, jadi cara penyimpanannya pun harus tepat agar tahan lama.
Komentar
Posting Komentar